Kamis, 28 Januari 2016

Kenali aksaramu.

Semua berawal dari sebuah gagasan...........

Komunitas Tapak Jejak Kerajaan adalah sebuah komunitas yang terdiri dari orang orang yang pengin tahu tentang sejarah Indonesia Kuna khususnya Majapahit, karena sebagian besar dari anggota komunitas ini pada mulanya adalah orang orang yang tinggal di daerah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya yang kental dengan nuansa Majapahit. 
Beberapa orang dari komunitas ini sangat senang untuk pergi ke tempat tempat tinggalan Majapahit itu berada. Photo photo yang dibuat kemudian di unggah ke media sosial seperti Facebook yang kemudian saling diberi komentar untuk menambah pengetahuan tentang photo ataupun tempat yang di photo tersebut. 

Berawal dari sekedar ide yang berlanjut menjadi sebuah tindakan, saya dan beberapa teman dari komunitas Tapa Jejak Kerajaan, mencoba untuk saling berbagi dalam pengetahuan mengenai huruf Jawa Kuna. Hal ini berawal dari banyak teman teman yang sering menemukan batu bertulis entah itu berupa kalimat ataupun angka namun kurang begitu paham tentang hal itu. Banyak teman yang ingin tahu lebih jauh tentang huruf dan angka Jawa Kuna.  Muncul gagasan untuk saling berbagi dalam pengetahuan mengenai tulisan dan Bahasa Jawa kuna serta bahan bahan yang telah dimiliki yang berhubungan dengan situs ataupun prasasti tinggalan masa lalu.








Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan pendekatan dengan pihak museum Mpu Tantular di Sidoarjo, maka pada tanggal 3 Mei 2015, disepakati untuk memulai gagasan itu menjadi sebuah tindakan nyata. Teman teman komunitas mulai meyebar undangan baik dari mulut ke telinga, maupun melalui media sosial.




Dan akhirnya hari itupun tiba...............







































saya dan teman teman bersama sama berbagi di gedung Von Faber museum Mpu Tantular di Sidoarjo.


Pertama di kenalkan apakah prasasti itu dan jenis jenisnya,



 kemudian bahan yang di gunakan dalam pembuatan sebuah prasasti 










dan sebagai penutup di berikan panduan huruf Jawa kuna yang biasa di gunakan dalam menulis prasasti prasasti era Kayuwangi sampai Balitung.



Peminatnya lumayan banyak  dan pertanyaan pertanyaanpun mengalir deras.


























6 komentar:

  1. Komunitas yang sangat bagus dan kreatif.
    Memasyaratkan kebudayaan dan peninggalan sejarah memang harus dilakukan sejak dini agar masyarakat lebih peduli dengan peninggalan sejarah kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu.....
      semoga teman teman tetap setia untuk belajar...

      Hapus
  2. Dari sejarah kita bisa belajar banyak hal. Semoga dengan adanya komunitas ini, bisa lebih banyak hal lagi yang dipelajari secara langsung dari sejarah, untuk masa depan yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. He he he matur nuwun mas Albert......The Lost detected....

      Hapus
  4. Sangat mantul... Demi kejayaan nusantara

    BalasHapus